K E U T A M A A N M E N U N T U T
I L M U
Segala puji bagi Alloh SWT Tuhan pencipta alam semesta. Sholawat salam tercurahkan kepada Baginda Rosul Muhammad Saw serta para sahabat dan keliarga beliau.
Pentingnya menuntut ilmu bagi manusia yang dibekali akal pikiran saat pinciptaanya oleh Zdat yang Maha Kuasa Alloh SWT yang menbedakan siat humanismenya dengan makluk lain.
Hingga Nabi besar Muhammad pun diwajibkan mampu belajar ilmu sebagai bekal kenabian terbukti pada wahyu pertama Beliau menerima wahyu pertama di gua qiro' dengan surat Al-Alaq ysng kemudian kita sebut sebagai surat Makiyah.
Al-'Alaq 96:1
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
ٱقْرَأْ merupakan kata kerja perintah (fi'il amar / فعا الامر)
Hingga Alloh SWT mengulang pada ayat 3, ini menunjukkan perintah yang amat sangat dari Alloh SWT untuk mempelajari dan mengusai ilmu.
Al-'Alaq 96:3
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
Al-'Alaq 96:4
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan pena.
Al-'Alaq 96:5
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Alloh SWT mengajarkan ilmu langsung kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikah Jibril yang disebut wahyu, dan hanya nabi yang dapat menerima wahyu.
Disamping itu Alloh punemperingatkan untuk menjaga ilmu dan mengamalkan serta menularkan kepada umat muslim yang lain,
At-Taubah 9:122
وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.
Surat diatas diturunkan Alloh dengan Asbabun Nuzul kurang lebih sebagai berikut :
An-Nahl 16:43
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
Bersabda Nabi saw. :
"Barangsiapa mcnjalani suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka
dianugerahi Allah kepadanya jalan ke sorga". (1)
Dirawikan Muslim dari Abi Hurairah.
Didalam Al-Qur'an pun kata Ilmu disebut sekitar 62 kali dan Pengetahuan sebanyak 34 kali jadi total penyebutan sebanyak 96 kali, meski beda ejaan pokok kata dasar nya sama yaitu العلم
Kata Imam Al Ghozali
Aku mulai sejumlah dengan "kitab ilmu", karena ilmu itu amat penting,
untuk pertama-tama aku bentangkan, tentang ilmu, di mana segala orang
berbakti kepada Allah dengan menuntutnya, di atas sabda Rasul saw. yang
bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : طلب العلم فريضة على كل مسلم
(Thalabul 'ilmi fariidlatun 'alaa kulli muslim) Artinya :"Menuntut ilmu
itu wajib atas tiap-tiap muslim". (1) Diriwayatkan Ibnu Majah dari Anas
Meski dipandang dla'if oleh AlBaihaqi dan lainnya, namun secara is hadist ini sangat bagus untuk di renungkan.
“Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti.”
(Imam Al Ghazali)
“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.”
“Nasehat itu mudah, yang sulit ialah menerimanya, karena ia pahit terasa
pada si hamba hawa nafsu, sebab barang yang terlarang sangat disukainya.”
(Imam Al Ghazali)
“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah.
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”
(Imam Al Ghazali)
Sampai-sampai Imam Safi'i pun mengatakan "menuntut ilmu lebih dari sholat sunnat"
Hadist ini tidak bermaksud meremehkan sholat sunnat karena sholat sunnat juga sangat penting dan ada keutamaanya terutama melatih diri dan menjaga keimanan.
Semoga dari sedikit referensi diatas kita dapat mengambil ibrah (pelajaran) untuk agar tetap semangan menuntut ilmu terutama ilmu agama demi kehidupan umat kedepannya dan untuk akhirat kelak.
Muadz ibn Jabal menyampaikan riwayat yang marfu' :
(dalam ilmu hadist, marfu' adalah bersumber langsung dari Nabi Solallohu alaihi wassalam)
"Pelajarilah ilmu, karena belajar adalah wujud rasa takut kepada Alloh. Mencari ilmu adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, membahasnya adalah jihat, mengajarkannya merupakan sedekah, dan berkorban untuk ahli ilmu akan mendekatkan kepada Alloh,
Ilmu merupakaan teman setia diwaktu sendiri, sahabat diwaktu sepi, penyabar diwaktu senang dan susah, penghibur diwaktu sunyi, kerabat dikala terasing, lampu petunjuk munuju surga.
(sumber, intisari KitabIhya)
orang beriman tanpa ilmu bagaikan manusia tertidur, dan akan terjaga ketika mati (penyesalan)
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruan,
والله أعلمُ بالـصـوا Subkhanallohi wabikhamdika
Asshadu alla ilahailla anta
Astagfiruka watubu ilaik
I L M U
Segala puji bagi Alloh SWT Tuhan pencipta alam semesta. Sholawat salam tercurahkan kepada Baginda Rosul Muhammad Saw serta para sahabat dan keliarga beliau.
Pentingnya menuntut ilmu bagi manusia yang dibekali akal pikiran saat pinciptaanya oleh Zdat yang Maha Kuasa Alloh SWT yang menbedakan siat humanismenya dengan makluk lain.
Hingga Nabi besar Muhammad pun diwajibkan mampu belajar ilmu sebagai bekal kenabian terbukti pada wahyu pertama Beliau menerima wahyu pertama di gua qiro' dengan surat Al-Alaq ysng kemudian kita sebut sebagai surat Makiyah.
Al-'Alaq 96:1
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
ٱقْرَأْ merupakan kata kerja perintah (fi'il amar / فعا الامر)
Hingga Alloh SWT mengulang pada ayat 3, ini menunjukkan perintah yang amat sangat dari Alloh SWT untuk mempelajari dan mengusai ilmu.
Al-'Alaq 96:3
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
Al-'Alaq 96:4
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan pena.
Al-'Alaq 96:5
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Alloh SWT mengajarkan ilmu langsung kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikah Jibril yang disebut wahyu, dan hanya nabi yang dapat menerima wahyu.
Disamping itu Alloh punemperingatkan untuk menjaga ilmu dan mengamalkan serta menularkan kepada umat muslim yang lain,
At-Taubah 9:122
وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.
Surat diatas diturunkan Alloh dengan Asbabun Nuzul kurang lebih sebagai berikut :
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari 'Ikrimah bahwa ketika turun ayat, "Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih...." (at-Taubah: 39)—padahal waktu itu sejumlah orang tidak ikut pergi berperang karena sedang berada di padang pasir untuk mengajar agama kepada kaum mereka—maka orang-orang munafik mengatakan,—"Ada beberapa orang di padang pasir tinggal (tidak berangkat perang). Celakalah orang-orang padang pasir itu." Maka turunlah ayat, "Dan tidak Sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang)....
Ia meriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, katanya, "Karena amat bersemangat untuk berjihad, apabila Rasulullah mengirim suatu regu pasukan, kaum muslimin biasanya ikut bergabung ke dalamnya dan meninggalkan Nabi saw. di Madinah bersama Sejumlah kecil warga. Maka, turunlah ayat ini."
Ia meriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, katanya, "Karena amat bersemangat untuk berjihad, apabila Rasulullah mengirim suatu regu pasukan, kaum muslimin biasanya ikut bergabung ke dalamnya dan meninggalkan Nabi saw. di Madinah bersama Sejumlah kecil warga. Maka, turunlah ayat ini."
An-Nahl 16:43
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
Bersabda Nabi saw. :
"Barangsiapa mcnjalani suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka
dianugerahi Allah kepadanya jalan ke sorga". (1)
Dirawikan Muslim dari Abi Hurairah.
Didalam Al-Qur'an pun kata Ilmu disebut sekitar 62 kali dan Pengetahuan sebanyak 34 kali jadi total penyebutan sebanyak 96 kali, meski beda ejaan pokok kata dasar nya sama yaitu العلم
Kata Imam Al Ghozali
Aku mulai sejumlah dengan "kitab ilmu", karena ilmu itu amat penting,
untuk pertama-tama aku bentangkan, tentang ilmu, di mana segala orang
berbakti kepada Allah dengan menuntutnya, di atas sabda Rasul saw. yang
bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : طلب العلم فريضة على كل مسلم
(Thalabul 'ilmi fariidlatun 'alaa kulli muslim) Artinya :"Menuntut ilmu
itu wajib atas tiap-tiap muslim". (1) Diriwayatkan Ibnu Majah dari Anas
Meski dipandang dla'if oleh AlBaihaqi dan lainnya, namun secara is hadist ini sangat bagus untuk di renungkan.
“Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti.”
(Imam Al Ghazali)
“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.”
“Nasehat itu mudah, yang sulit ialah menerimanya, karena ia pahit terasa
pada si hamba hawa nafsu, sebab barang yang terlarang sangat disukainya.”
(Imam Al Ghazali)
“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah.
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”
(Imam Al Ghazali)
Sampai-sampai Imam Safi'i pun mengatakan "menuntut ilmu lebih dari sholat sunnat"
Hadist ini tidak bermaksud meremehkan sholat sunnat karena sholat sunnat juga sangat penting dan ada keutamaanya terutama melatih diri dan menjaga keimanan.
Semoga dari sedikit referensi diatas kita dapat mengambil ibrah (pelajaran) untuk agar tetap semangan menuntut ilmu terutama ilmu agama demi kehidupan umat kedepannya dan untuk akhirat kelak.
Muadz ibn Jabal menyampaikan riwayat yang marfu' :
(dalam ilmu hadist, marfu' adalah bersumber langsung dari Nabi Solallohu alaihi wassalam)
"Pelajarilah ilmu, karena belajar adalah wujud rasa takut kepada Alloh. Mencari ilmu adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, membahasnya adalah jihat, mengajarkannya merupakan sedekah, dan berkorban untuk ahli ilmu akan mendekatkan kepada Alloh,
Ilmu merupakaan teman setia diwaktu sendiri, sahabat diwaktu sepi, penyabar diwaktu senang dan susah, penghibur diwaktu sunyi, kerabat dikala terasing, lampu petunjuk munuju surga.
(sumber, intisari KitabIhya)
orang beriman tanpa ilmu bagaikan manusia tertidur, dan akan terjaga ketika mati (penyesalan)
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruan,
والله أعلمُ بالـصـوا Subkhanallohi wabikhamdika
Asshadu alla ilahailla anta
Astagfiruka watubu ilaik
0 komentar:
Posting Komentar